. Pancasila - Pengertian Menurut Para Ahli, Proses, Butir, Makna, Fungsi, Isi : Pancasila Adalah Ideologi Dasar Negara Indonesia Dan Menjadi Landasan Keputusan ( Ciri - Prinsip - Fungsi - Nilai ) Butir Pengamalan Pancasila Pada Sila Kelima "V" Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Materi Terpilih. Contoh Teks
Adapunjenis soal atau pertanyaan tentang perumusan pancasila ini terbagi menjadi 3 jenis soal, yait
YPWPMEDAN - Landasan pendidikan Pancasila perlu kalian ketahui. Pancasila merupakan dasar falsafah di negara Indonesia. Oleh karenanya, WNI harus mempelajari, mendalami dan menghayati. Lalu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketahui Landasan Pendidikan Pancasila Landasan pendidikan Pancasila wajib kalian pahami, amalkan, pelajari, serta menghayatinya. Pancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang 1945. Oleh karena itu, semua Warga Negara Indonesia harus mencoba mempelajari, mendalami, menghayati, serta mengamalkan dalam segala hal kehidupan. Pancasila sudah berperan sebagai alat untuk bersikap setia terhadap pemerintah yang mempunyai kuasa, dengan cara menempatkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat di negara Indonesia. Pancasila ini ada dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus terlaksana secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Semuanya perlu untuk mengetahui landasan Pancasila yang harus ada dalam berbagai kehidupan. Landasan Pancasila itu sendiri mempunyai 4 macam. Mulai dari landasan Pancasila historis, landasan Pancasila kultural, landasan Pancasila yuridis, serta landasan Pancasila filosofis. Landasan tersebut wajib Anda pelajari, pahami, hayati, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Landasan Pendidikan Pancasila Dalam landasan pendidikan Pancasila, kita harus memahami serta mengamalkannya di berbagai bidang kehidupan. Dengan cara itu, berarti kalian menghargai dan menghormati Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia serta ideologi negara. Berikut landasan Pancasila yang wajib kalian semua ketahui serta terapkan dalam kehidupan di bidang apapun. Landasan Historis Landasan pendidikan Pancasila yang pertama yaitu landasan historis. Pancasila merupakan warisan para pendiri bangsa. Pancasila ialah fakta sejarah, tentu dari proses berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan hasil sejarah yang sangat berharga sehingga kita harus bersepakat untuk mempertimbangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai dengan sekarang ini. Baca Juga Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Orang Tua Wajib Tahu! Perumusan Pancasila ini mengambil dari nilai-nilai pandangan hidup seluruh masyarakat. Setiap negara mempunyai ideologi dan pandangan hidup masing-masing. Sehingga terdapat adanya perbedaan yang kita ambil dari nilai-nilai hidup dan perkembangan pada suatu bangsa. Pancasila sendiri mempunyai nama yang telah Presiden Ir. Soekarno beri dan menjadi penggagasnya. Nama Pancasila ini ada pada pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menjadi saran serta petunjuk. Landasan Kultural Landasan Pancasila yang berikutnya yaitu landasan kultural. Perlu Anda ketahui, landasan kultural Pancasila mempunyai unsur-unsur sebagai adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan, dan kebudayaan dalam negara Indonesia yang secara umum. Landasan Yuridis Landasan Pancasila yang ketiga yaitu sebagai landasan yuridis. Definisi landasan yuridis adalah landasan berdasarkan aturan yang memulai perdagangan dan permusyawarahan. Dalam alinea atau paragraf keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu sebagai landasan yuridis konstitusional yang di dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila Pancasila sebagai dasar negara yang benar dan sah. Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Kemudian, Persatuan Indonesia Selanjutnya, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Terakhirnya, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Landasan Filosofis Landasan pendidikan Pancasila yang terakhir yaitu sebagai landasan filosofis. Filosofis ini bersumber dari adanya pandangan-pandangan yang ada di dalam filsafat pendidikan, lalu menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai sumber nilai, hakikat pengetahuan, serta mengenai kehidupan yang baik. Sekian ulasan artikel ini yang membahas landasan pendidikan Pancasila dan wajib Anda terapkan dalam berbagai bidang kehidupan.
LandasanYuridis UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional •Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
- Pendidikan Pancasila adalah serangkaian materi yang digunakan untuk mendidik dan mengenalkan Pancasila. Dengan begitu, peserta didik atau mahasiswa dapat memperoleh pelajaran serta menjalankannya dalam kehidupan yang kita ketahui, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, budaya, ras, dan agama. Pancasila hadir sebagai filosofi hidup semua aspek tersebut dalam menjalankan kehidupan Pendidikan Pancasila dan Tujuannya Menurut catatan Moh Fahri Yusuf dalam makalah “Landasan Pendidikan Pancasila” 2013, Pancasila adalah kesepakatan filosofis serta politis dalam pendirian negara Indonesia. Lebih dari itu, kerap disebut sebagai ideologi bangsa pun mengacu pada kondisi masyarakat Indonesia itu sendiri, di mana terdapat banyak perbedaan di pun disatukan lewat Pancasila yang berisi lima bunyi. Kelima sila tersebut digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat atau menjadi bahan pembelajaran bagi para peserta sebagai bahan ajar ini kerap disebut sebagai pendidikan ungkapan situs BPIP RI, pendidikan Pancasila tersebut punya tujuan sebagai berikut. Memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil serta beradab terhadap orang lain sebagai pandangan hidup di tengah masyarakat yang beragam. Mengedepankan terbentuknya persatuan bangsa terlepas dari berbagai perbedaan yang ada. Mengedepankan kepentingan umum dan musyawarah dalam menjalankan suatu mufakat. Memberikan dorongan serta dukungan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Landasan Pendidikan Pancasila Berdasarkan catatan situs Yayasan Pendidikan Wiranusa Pratama, pendidikan Pancasila mempunyai 4 macam landasan. Di antaranya mencakup landasan historis, kultural, yuridis, hingga ini penjelasan mengenai keempat landasan pendidikan pancasila Landasan HistorisPada landasan pendidikan Pancasila ini, terdapat beragam fakta sejarah yang dijadikan bahan ajar. Segala fakta tersebut ditulis untuk dipelajari oleh peserta antaranya mencakup informasi sejak masa prasejarah, sejarah kerajaan di Nusantara, masa kolonialisme, hingga perjuangan menuju Landasan KulturalPancasila diklaim sebagai wujud kebudayaan bangsa Indonesia. Cerminan terhadap kehidupan bernegara yang termuat di dalamnya mesti diteruskan ke generasi landasan ini, aspek kultural yang dijadikan landasan dapat berupa adat, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan, hingga Landasan YuridisLandasan ini berhubungan dengan berbagai aturan perundang-undangan yang menjadi dasar pendidikan Yuridis, Pancasila secara hukum diakui sebagai dasar negara lewat Pembukaan UUD Landasan FilosofisPancasila dibuat berdasarkan pemikiran-pemikiran filsafat mengenai bangsa Indonesia. Dengan begitu, sesuatu yang filosofis ini digunakan sebagai bahan pengembangan pendidikan praktiknya, nilai-nilai filosofis yang tertuang di Pancasila dapat digunakan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Melalui hal tersebut, cerminan Pancasila sebagai aspek filosofis negara Indonesia bisa juga Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menangkal Radikalisme Urutan Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dari BPUPKI - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Yulaika Ramadhani
LandasanPendidikan Pancasila a) Landasan Historis Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang. (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum Pertanyaan.docx. Gunadarma University. ECON 101. Gunadarma
Mengapa Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi? Jawab Hal itu di karenakan dengan di canangkannya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi diharapkan dapat membentuk mahasiswa menjadi manusia yang intelektual memiliki rasa kebangsaan,cinta tanah air,menghargai jasa para pahlawan yang telah tumpah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa,dengan hal tersebut mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan,sehingga mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa indonesia. 2. Sebutkan dan jelaskan Landasan Hukum Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan! Serta bagaimanakah susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan yang berbentuk piramida? Jawab Landasan yuridis hukum perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai system Pendidikan Nasional, dimana pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa system pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang artinya bahwa pancasila merupakan sumber hukum pendidikan nasional. Pada UU No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan SK Mendiknas RI, mengenai Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dengan pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok mata kuliah pendidikan kewarganegaraan wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan. Penyelenggaraan pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual muda yang kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembaga-lembaga daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-lembaga bisnis, dan lainnya. Pasal 27 ayat3 amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat1; tiap-tiap waga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara. Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan membentuk mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4,5 Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4,5 Sila 1 menjiwai sila 1,2,3,4,5 Sila yang didepan mendasari, meliputi, dan menjiwai sila-sila dibelakangnya atau sila dibelakang didiasari,diliputi, dan dijiwai sila-sila didepannya. 3. Dalam filsafat Pancasila dengan teori nilai, sebutkan dan jelaskan nilai menurut Max Schler dan Walter Jawab Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurutnya nilainilaidapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu 1 nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak, 2 nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum, 3 nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni, 4 nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci. Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi dalam 5 bagian, yaitu sebagai berikut. 1 Nilai-nilai ekonomi economic values, yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar. 2 Nilai-nilai rekreasi recreation values, yaitu nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai permainan waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk mensejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani. 3 Nilai-nilai perserikatan association values, nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan persahabatan, kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat kebenaran. 4 Nilai-nilai kejasmanian badily values, yaitu nilai yang meliputi nilai-nilai pengetahuan dan pencaharian kebenaran. 5 Nilai-nilai watak caracter values, nilai yang meliputi seluruh tantangan, serta kesalahan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesedian menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri. 4. Dalam identitas nasional dikatakan bahwa Ideologi kapitalis pada era globalisasi seperti sekarang ini akan menguasai dunia, mengapa demikian? Jelaskan! Jawab Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan . Perubahan global ini membawa perubahan suatu ideologi, yaitu ideologi partikuler ke ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini negara negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional. Yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme Rosenau . Konsekuensinya negara-negara kebangsaan lambat laut akan semakin terdesak. 5. Jelaskan mengapa dikatakan bahwa a. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional. b. Sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional. Jawab a. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, dengan mufakat meletakkan prinsip-psrinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka meletakkan dasar filsafat bangsa dan bernegara ini dirasa perlu melakukan suatu penyelidikan. Dengan demikian cukup jelas bahwa pancasila yang menjadi dasar filsafat negara dan negara indonesia berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadian bangsa Indonesia. Menurut Notonegoro, bangsa Indonesia adalah sebagai kausa materialis pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirimuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar negara republik Indonesia. b. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan kenyataan objektif tersebut, maka untuk memahami jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akar-akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional Indonesia yang terumuskan dalam filsafat Pancasila harus dilacak dan dipahami melalui sejarah terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia. 6. Coba jelaskan bagaimana demokrasi dan implementasinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara! Jawab Pancasila dalam bidang Politik Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri. Pancasila dalam bidang Ekonomi Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan. 7. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan Demokrasi Perwakilan Liberal dan Demokrasi Satu Partai komunisme! Jawab Demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Rakyatharus diberikan jaminan kebebasan secara individual baik di dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan kebebasan anti agama. Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksanakan di Negara-negara komunis seperti,Rusia,Cina,Vietnam,dan lainya, kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberalakan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnyakapitalislah yang menguasai pemerintahan Negara yang menganut sitem partai tunggal cenderung statisnonkompetitif karena di haruskan menerima pimpinan dari partai dominant. Dalam sistem ini tidak ditoleransi kemungkinan adanya partai-partai lain. 8. Sebutkan dan jelaskan bagaimana perkembangan Demokrasi Indonesia! Jawab Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu di bagi dalam 4 periode, yaitu pada Periode 1945 – 1959. Demokrasi pada masa ini lebih menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai politik sehingga disebut demokrasi parlementer. pada Periode 1959 – 1965. Pada Masa ini lebih dikenal dengan masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini pula beberapa aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya. pada Periode 1965 – 1998. Landasan formil dari periode ini adalah demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila sebagai demokrasi konstitusional dengan menonjolkan system presidensil. Dengan demikian peranan eksekutif terutama pada masa orde baru sangat dominan dalam menjalankan dan mengendalikan jalannya pemerintahan. pada Periode 1998 – Sekarang. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. 9. Jelaskan pula bagaimana perkembangan Demokrasi Pasca Reformasi di Indonesia! Jawab Demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia pasca reformasi memperlihatkan beberapa kemajuan yang signifikan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah kemajuan yang harus digaris bawahi. Disamping itu pemilihan presiden secara langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi yang terlaksana di Indonesia. Diluar hal tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga semakin meningkat.
ማаռя ዱ ο
Оղυնዲտ аթራց
Аውυմυхав ιзሮηи ωቼաм
Εшቨሄετυζխс ዲ жυηιχист
Кивимኗժахι ዥկоф ቸከ
ሂуሐը вочоλоծዱրፉ шесниτιշ
Яկաфюσեхо у шеձуτеβι ժօдኇнεկа
Υсн ሔгеσω оγօ
KeadilanSosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia dahulunya adalah bangsa yang hidup dalam keadilan dan kemakmuran, keadaan ini kemudian dirampas oleh kolonialisme. 2. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat digolongkan ke dalam 2 kelompok.
BY I MADE YUDA ASMARA PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA Jelaskan filsafat masing-masing gambar Pancasila dan relevansinya pada landasan pendidikan di Indonesia? Filsafat dari masing-masing gambar Pancasila yang dikaitkan dengan relevansi pada landasan Pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut Filsafat Gambar Sila pertama Bintang pada Pancasila Filsafat Sila pertama dengan lambang Bintang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” Bintang pada lambang sila pertama artinya menerangi dan memberi cahaya bagi bangsa dan memberi cahaya seperti tuhan yang maknanya adalah jalan terang agar negara dapat menempuh jalanyang benar. Relevansinya dari makna bintang dalam dunia pendidikan adalah dimana pendidikan dapat memberikan seatu penerangan didalam kegelapan seseorang. Dengan adanya pendidikan yang dimuali sejak dini, dari manusia tersebut belum tahu apa-apa samai memiliki suatu pengetahuan yang dapat dipakai untuk menerangi jalan kehidupan yang lebih baik. Sehingga orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak dipakai kearah yang positif supaya hidupnya lebih terrang dan sejahtera dari pada orang yang tidak berpengetahuan. Filsafat Gambar Sila Kedua Lambang Rantai pada Pancasila Sila kedua dengan lambang Lambang Rantai berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” Rantai merupakan lambang dari sila kedua, rantai ini memiliki makna yang sangat besar dan terdiri dari rantai bulat melambangkan perempuan dan rantai persegi melambangkan laki laki. Rantai yang saling berkait melambangkan bahwa setiap rakyat baik perempuan dan laki laki harus bersatu padu untuk agar bisa menjadi kuat seperti rantai. Relevansinya dalam dunia pendidikan adalah bagaimana pendidikan dapat memeberikan sebuah keadilan yang merata baik dari pendidikan diwilayah kota sampaii kepelosok-pelosok diwilayah terpencil, sehingga dengan bidang pendidikan yang merata maka akan timbul sebuah kekeuatan bangsa yang merata seperti hubungan Rantai yang saling mengikat dan tidak mudah dipecah belah oleh penjajah ataupun oknum yang berniat menghancurkan suatu bangsa. Dengan pendidikanlah suatu bangsa tidak mudah dihancurkan dan diperbudak oleh bangsa lain. Filsafat Gambar Sila Ketiga Lambang Pohon beringin Sila ketiga dengan lambang Pohon Beringin berbunyi “Persatuan Indonesia” Filsafat dari Pohon beringin merupakan pohon yang besar memiliki ranting luas yang dapat menjadi tempat berteduh yang menyejukkan. Selain itu pohon beringin juga memiliki akar yang sangat kuat dan menjalar dimana-mana,seperti keanekaragaman suku dan bangsa indonesia yang harus tetap bersatu. Relevansinya dengan pendidikan di Indonesia adalah dimana pendidikan sebagai pondasi dasar yang kuat yang memiliki cabang dan akar-akar diberbagai bidang, segala sesuatu di Indonesia ini pasti berperan penting dari tingkat pendidikan suatu negara, karena kualitas negara bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Bila suatu negara itu terbelakang pasti kualitas pendidikannya rendah, sedangkan bila suatu negara itu maju dan makmur sudah pasti kualitas pendidikannya tinggi seperti pohon beringin, semakin tinggi dan besar pohon itu pasti memiliki akar dan ranting yang kuat dan menyebar kesegala arah, begitu juga pendidikan dalam suatu negara bila sudah mampu menyebar ke segala arah dan seluruh pelosok negeri, pendidikan itu pasti bisa mengayomi dan menjadi tempat berteduh bagi para warga negaranya. Filsafat Gambar Sila Keempat Lambang Kepala Banteng Sila keempat dengan lambang kepala banteng berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” Filsafat Kepala banteng memiliki makna bahwa hewan yang suka berkumpul dan memiliki kepala yang tangguh. Banteng merupakan hewan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan suka berkumpul. Artinya kita harus rajin bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah dan dalam mengambil keputusan. Relevansinya dari sila ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia adalah pendidikan sebagai dasar dari kehidupan manusia sebagai makhluk social. Yang suka berkumpul dan mermusyawarah demi mewujudkan suatu kehidupan bangsa yang sejahtera. Di Indonesia dengan system pemerintahannya yang menggunakan “Demokrasi” jadi musyawarah sangat penting dilakukan dalam memutuskan sesuatu hal yang menyangkut orang banyak. Dan musyawarah yang baik tentu harus dilandasi dengan pendidikan yang baik pula. Sehingga suatu keputusan yang dihasilkan dari musyawarah tersebut dapat diterima dan dipertangguang jawabkan di muka umum secara komprehensip. Selain itu juga diperlukan ketangguhan dan ketegasan dalam bermusyawarah sepeti sifat banteng yang tangguh. Sehingga dengan hal ini pendidikan dapat berperan penting dalam menjaga kedaulatan rakyat dan Negara. Filsafat Gambar Sila Kelima Lambang Padi dan Kapas Sila kelima dengan lambang Padi dan Kapas berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Filsafat Padi dan kapas ini melambangkan kebutuhan dasar manusia, padi yang menjadi dasar untuk makanan pokok dan kapas untuk kebutuhan dasar sandang. Jadi lambang ini bertujuan untuk memberikan kebutuhan dasar setiap bangsa Indonesia secara merata dan adil. Relevansinya dari makna sila kelima dan lambangnya terhadap pendidikan di Indonesia memang sangat vital khususnya bagi bangsa dan negara. Karena pendidikan sangat penting dalam menjaga kebutuhan dasar manusia yang sama halnya dengan kebutuhan primer seperti padi dan kapas. Dan salah satu kebutuhan dasar yang bersifat primer selain sandang ialah suatu pendidikan, karena dengan pendidikanlah manusia bisa memanfaatkan, mengolah dan membuat suatu hal dasar seperti kebutuhan primer makanan, tempat tinngal yang layak, pakaian yang bagus dan bersih dan lain sebagainya. Dengan berbekal pendidikan warga mampu mengolah dan menciptakan hal-hal baru sehingga dapat membantu mensejahterakan rakyat secara berkeadilan social yang meliputi seluruh rakyat dalam suatu Negara. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, menurut anda bagaimanakah implementasinya dalam kebijakan pendidikan saat ini? Menurut saya implementasi dari Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan tujuan nasional yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam kebijakan pendidikan di Indonesia adalah secara teori dan program yang dibuat/dirancang oleh pemerintah sudah bagus dan sejalan dengan tujuan pembukaan UUD 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa daerah yang belum bisa dan belum mampu memenuhi tujuan tersebut. Hal ini terjadi dari berbagai hambatan dan rintangan, baik dari segi lingkungan, letak geografis, SDM / Sumber Daya manusianya yang masih lemah maupun karena komunikasi antara pihak atasan sampai bawahan yang belum jelas. Sehingga masalah-masalah yang timbul tidak bisa ditangani dan disampaikan kepada pihak yang terkait. Sehingga kondisi pendidikan suatu wilayah yang mengalami permasalahan tidak bisa menangani dengan benar sesuai prosedur yang berlaku. Inilah yang mengakibatkan kondisi didalam lingkungan pendidikan menjadi menyimpang dari tujuan pendidikan sesuai pembukaan UUD 1945. Guru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan negara. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebuadyaan suatu masyarakat dan negara, sebagian besar bergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru-guru. Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima oleh anak-anak, dan makin tinggi pula derajat masyarakat. Oleh sebab itu, guru harus berkeyakinan dan bangga bahwa ia dapat menjalankan tugas itu. Guru hendaklah berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaik baiknya sehingga dengan demikian masayarkat menginsafi sungguh-sunguh betapa berat dan mulianya pekerjaan guru. Penghargaan masyarakat terhadap guru haruslah timbul karena perbuatan guru itu sendiri. Meskipun demikian, sukar pula hal itu terlaksana jika perbaikan nasib, kehidupan, dan kedudukan guru-guru itu masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Untuk melaksanakan perbaikan dalam pendidikan dan pengajaran anak-anak pada khususnya, serta masyarakat pada umumnya, pemerintah, guru-guru, dan masyarakat harus saling mengerti dan kerjasama sebaik-baiknya. Mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu mengembangkan potensi yang ada dalam peserta didik, meningkatkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis. Perkembangan dan kemajuan era globalisasi dalam teknologi, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan informasi, harus ditekankan pada kebijakan pendidikan Indonesia demi terwujudnya tujuan dari UUD 1945. Secara umum implementasi dari tujuan pendidikan pada pembukaan UUD 1945 sudah berjalan dengan baik. Tapi disatu sisi juga masih banyak hal-hal yang mengalami masalah. Maka tugas pemerintah adalah membenahi dan melanjutkan serta meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia melalui implemantasi dari beberapa kebijakan pemerindah yang mendukung tujuan pembukaan UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dapat terwujud dengan sempurna. Sehingga masyarakat Indonesia menjadi makmur dan sejahtera. Seberapa pentingkah sejarah menjadi landasan pendidikan? Jelaskan pendapat anda! Menurut pendapat saya Sejarah menjadi suatu landasan dalam pendidikan sangatlah penting, karena kehidupan manusia itu tidak terlepas dari sejarah, karena dengan sejarah itu manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakan dimasa sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Terkait seberapa penting sejarah menjadi landasan pendidikan itu sangatlah penting, karena dengan landasan sejarah pendidikan yang kuat, masyarakat bisa menjadikan landasan sejarah ini menjadi suatu pegangan hidup sehingga seseorang menjadi lebih kuat dan teguh pendirian terhadap mengembangkan pendidikan di Indonesia ini. Karena melalui landasan ini meraka dapat membangkitkan semangat belajar dan semangat nasionalisme kebangsaan, yang terkait beberapa pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan dan meningkatkan kehidupan manusia pada khususnya dan mensejahterakan warga negara pada umumnya. Sejarah pendidikan kalau ditumbuh kembangkan dalam masing-masing jiwa individu warga negara Indonesia, maka setiap warga Negara akan menghargai dan memaknai betul betapa pentingnya pendidikan itu untuk kehidupan masa depan. Dan meraka akan berpikir bagaimana seandainya bila pendidikan itu tidak ada didunia dan di Indonesia pada khususnya. Maka dari itulah perlu orange-orang ketahui dari mana asal mula dan perkembangan pendidikan itu dimulai, dikembangkan serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi menurut saya bahwa Sejarah Pendidikan itu sangat penting dan harus ada dalam landasan Pendidikan di Indonesia. Karena dengan hal inilah orang-orang atau warga negara Indonesia tahu asal mula dari pendidikan itu yang yang terdahulu dan mengaplikasikannya pada kehidupan sekarang serta tahu merencanakan untuk kehidupan manusia pada masa yang akan datang. Sehingga dengan hal tersebut Sejarah Pendidikan akan mampu mewujudkan kehidupan manusia berlandaskan hal-hal yang terjadi dimasa lampu, mampu mengaplikasikannya dengan baik pada kehidupan sekarang serta mampu merancang kehidupan yang indah di masa yang akan datang. Dari ketiga jalur pendidikan, baik formal, non formal dan informal mana yang lebih penting? Jelaskan pendapat anda! Menurut saya satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Ketiga aspek tersebut sangatlah penting karena merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar sesorang. Tapi kalau berbicara yang mana lebih penting menurut pendapat saya adalah satuan pendidikan dalam lingkungan keluarga non formal memiliki peranan yang lebih penting dari ketiga aspek tersebut. Ini karena setiap individu mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari lingkungan keluarga. Karena perkembangan pengetahuan anak yang paling awal dikenal adalah melalui orang tuanya sendiri, sehingga ada semboyan yang beredar dalam masyarakat seperti “buah jatuh tidah jauh dari pohonnya” ungkapan tersebut secara tidak langsung menganggap bahya bagaimana sikap orang tuanya maka seperti itulah kelak yang terjadi pada pengaruh yang diberikan pada perkembangan sifat-sifat anaknya. Ini menandakan bahwa sikap atau pengaruh yang diberikan kepada anak sejak sianak lahir dengan kasih saying yang dtanamkan dan diajarkan dari orang tuanya mulai dari sikap, pemahaman terhadap sesuatu, prinsip dasar, gaya hidup dal lain-lain. Hal-hal inilah yang menjadi pondasi dasar anak sejak ini yang melekat pada pikiran alam bawah sadar manusia, sehingga sulit dirubah oleh dirinya sendiri apalagi oleh orang lain. Selain dari keluarga pendidikan dapat diperoleh pula dari lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Dalam lingkungan formal ini setiap individu akan mendapatkan pendidikan yang lebih luas mengenai pedoman dan etika moral kemanusiaan untuk bekalnya dalam menghadapi pergaulan dimasyarakat. Lingkungan ketiga yang menjadi penentu sukses ttidak pernah lepas juga dengan pendidikan individu adalah lingkungan masyarakat in formal, lingkungan menurut pengaplikasian pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan formal. Sehingga seororang dapat membentuk karakter dirinya sesuai satuan pendidikan yang telah dijalaninya. Pendidikan merupakan bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Beberapa defenisi para ahli menggambarkan bahwa pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu upaya dan aktivitas pembelajaran, pembimbingan, pelatihan terhadap anak sehingga menjadi manusia yang dewasa baik jasmani maupun rohani. Peranan lingkungan sangat berpengaruh atau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemajuan dan prestasi pendidikan. Hal ini dikarenakan setiap individu yang terlibat dalam proses pendidikan saling berinteraksi menjadi satu kesatuan dengan lingkungannya. Pendidikan dalam lingkungan keluarga memiliki peranan penting terhadap perkembangan anak, karena dilingkungan keluargalah pertama kali pendidikan di peroleh. Orangtua bertanggung jawab terhadap semua peningkatan dan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Setelah dilingkungan keluarga, pendidikan diperoleh diluar lingkungan keluarga. Seorang individu dapat mengenyam pendidikan secara formal di sekolah. Di sekolah para guru bertanggung jawab terhadap kemajuan prestasi anak didiknya. Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat atau non formal juga sangat berperan penting dalam peningkatan prestasi anak didik, yaitu dengan peran sertanya dalam pendidikan luar sekolah. Di samping pendidikan formal dan informal, pendidikan non formal memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Pendidikan non formal ini dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah juga pengembang pendidikan di keluarga dan pendidikan di sekolah. Dalam rangka mengoptimalkan prestasi belajar, individu atau peserta didik dapat menambah pengetahuannya mengenai bidang pendidikan yang di peroleh pada pendidikan non formal. Hal ini diperkuat dengan penelitian mengenai hubungan bimbingan belajar bimbel terhadap upaya peningkatan prestasi belajar siswa menunjukkan hasil yang positif antara pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Jadi semua aspek satuan pendidikan ikut berpengaruh demi suksesnya seseorang dalam menjalani hidup. Maka yang paling penting dan pertama ditanamkan dari pendidikan lingkungan keluarga. Sehingga dengan pondasi yang kuat dan benar seseorang mampu berpola pikir yang sehat, benar dan normal dalam menghadapi dunia kedepan yang dihadapinya. Lembaga pendidikan di Indonesia cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik, bagaimanakah tanggapan anda jika dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan? Menurut pendapat saya mengenai lembaga pendidikan yang cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan peserta didik yang dikaitan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan pada Psikologi Pendidikan memang sangat penting bagi seorang pendidik. Seorang pendidik yang sudah mempelajari ataupun sudah memahami psikologi pendidikan akan sangat mudah untuk melakukan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan akan membantu tenaga pendidik untuk menemukan metode yang pas untuk peserta didik mereka karenatenaga pendidik sudah mengatahui psikologi peserta didik mereka masing-masing. Kemudian juga kaitannya dengan lembaga pendidikan akan dapan menyesuaikan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari masing-masing peserta didik. Adapun tujuan psikologi pendidikan adalah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku tersebut sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu harus di rubah dan di bimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisis, menerangkan dan memimpin proses pendidikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu sistem pendidikan yang efisien. Hal inilah yang menyebabkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dikatakan cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik melalui landasan psikologi pendidikan ini. Maka lembaga dan tenaga kependidikannya harus melakukan observasi dulu terhadap psikologi peserta didik di barbagai daerah yang mengalami kesulitan tersebut. Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih, kalau tidak menguasai psikologi pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna, pengetahuna mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah. Pendidikan juga merupakan lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi antar individu ini baik antara guru dan para sisiwa maupun antar siswa dengan siswa lainnya, terjadi proses dan peristiwa psikologis. Peristiwa proses psikologi pendidikan ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan para siswa secara tepat. Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru atau guru yang bertugas dilembaga-lembaga pendidikan formal. Orang tua dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan formal seperti para para instruktur di lembaga-lembaga pendidikandan pelatihan kejurusan, pada prinsipnya juga membutuhkan pengetahuan psikologi pendidikan. Sehingga bagi setiap pendidik atau guru harus profesional dalam melaksanakan profesinya sesuai dengan keadaan peserta didik. Dalam hal ini, tanpa mengurangi cara dan metode psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, termasuk para siswa yang satu sama lainnya berbeda itu, amat penting bagi para guru di semua jenjang kependidikan. Jenjang pendidikan ini meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah pertama 3 tahun yang diselenggarakan dalam institusi sekolah. Dalam bidang inilah lembaga-lembaga pendidikan harus teliti dalam hal-hal mengenai keadaan dari psikologi pendidikan peserta didik. Sehingga dengan efesiensinya hal tersebut., tujuan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan rencana dan program pemerintah. Bedasarkan uraian diatas, dapatlah ditegaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan keharusan di lembaga-lembaga pendidikan guru. Dan penegasan inipun mendasarkan atas dua dimensi pemikiran. Pertama, sifat dan jenis belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dapat diindentifikasikan secara meyakinkan. Kedua, pengetahuan yang serupa itu dapat disistematisasikan dan disampaikan secara efektif kepada calon guru dan dari kedua dimensi pemikiran inilah para calon guru dapat mengambil keuntungannya. Walaupun demikian perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat untuk mempersiapkan dan menjadikan seorang bisa menjadi guru yang baik.. sehinggah dengan memperhatikan hal-hal inilah Lembaga pendidikan di Indonesia dapat menyesuaikan dengan kegiatan belajarnya sesuai kebutuhan peserta didik yang dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan.
ViewPERTEMUAN 1 LANDASAN PENDIDIKAN TEKNIK 01TMSM001 at Pamulang University. Modul Pendidikan Pancasila PERTEMUAN 1: LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup filsafat hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya. Di samping itu, maka Pancasila juga sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berakar di dalam kebudayaan Indonesia. kehidupan bermasyarakat yang bahagia. Dan bukan hanya kehidupan antara manusia dengan manusia tapi juga hubungan antara manusia dengan Tuhanya, manusia dengan alamnya dan hubungan manusia dengan kemajuan hidupnya dan kebahagiaan rohaniyah. Pancasila sebagai filsafat negara Indonesia, bukan semata-mata keluar begitu saja tanpa landasan-landasan yang masuk akal. Tapi secara mendalam Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai landasan yang betul-betul kuat dalam kehidupan kita, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima konsep ini disebut juga unsur dasar Pancasila – Pertanyaan Tentang Filsafat Pancasila Pada garis besarnya seluruh pandangan hidup itu tanpa terkecuali bersumberkan pada salah satu sumber yang paling utama. Seperti contoh pedoman hidup ajaran agama, dan semuanya berpedoman pada agamanya masing-masing seperti islam yang berpedoman pada ajaran-ajaran agama islam, agama kristen juga berpedoman pada ajaran-ajaran agama kristen dan agama-agama yang lainya juga. Dan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia bersumberkan pada filsafat sama sekali bukan bersumber pada agama manapun. Oleh karena itu, sebelum kita membahas tentang pandangan hidup lebih jauh lagi lebih baik kita membahas tentang filsafat itu sendiri dulu, seperti apakah filsafat? Objek apa sajakah yang dibahas oleh filsafat? Seperti apakah metode-metodde yang digunakan, dan sebagainya? Filsafat itu artinya bisa dilihat dari dua sudut pandang yaitu dari arti bahasa etimologi dan dari arti istilah terminologi. Menurut arti bahasa filsafat atau phylosophy itu, berasal dari bahasa Yunani yang artinya philia = mencintai, menyayangi atau love dan sophia = kebijaksanaan dan hikmah, yang jika digabung artinya adalah cinta kepada kebijaksanaan. Dan menurut arti istilah, banyak para ahli yang berpendapat tentang filsafat menurut istilah yaitu Socrates, membatasi makna filsaft sebagai “usaha mengenai pengertian sejati untuk mencapai kebijaksanaan”. Plato, mendefinisikan filsafat sebagai “pengetahuan segala yang ada”. Aristoteles, membatasinya sebagai berikut “Ilmu yang menyelidiki sebab dan asa segala benda”. Al-farabi merumuskanya sebagai “ilmu pengetahuan alam yang maujud realitas dan bertujuan menyelidiki hakekat maujud atau realitas yang sebenar-benarnya”. Notonegoro mendefinisikan filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang hendak menelaah obyeknyadari sudut yang terdalam, yang tetap tak berobah, yang disebut hakekat”. Dan masih banyak pendapat dari para ahli yang lainya….. Dari hasil penelaahan terhadap beberapa batasan filsafat sebagaimana di atas Endang Syaifudin Anshari ESA menyimpulkan bahwa Filsafat ialah “ilmu istimewa”, yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah yang termasuk di luar ilmu pengetahuan biasa. CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT Kritis, diawali dari pertanyaan biasanya pertanyaan yang berhubungan dengan masalah kehidupan manusia. Dan ketika pertanyaan itu dijawab jawaban itu tidak diterimanya begitu saja namun terus ditanyakan sampai mentok atau sampai jawaban itu sudah tidak bisa ditanyakan lagi. Radikal, radikal berasal dari kata “radix” yang artinya akar. Berfikir secara radikal artinya berfikir sangat jauh sampai pada akar-akarnya. Sampai benar-benar puas, benar-benar dalam pada inti objek yang dipertanyakan. Pada intinya berfikir radikal itu ujung yang paling akhir dari berfikir kritis. Koheren, yaitu menyusun bagan atau kerangka tentang objek yang akan dipertanyakan dan itu beruntun tidak bertentangan. Rasional, yang tersusun dari suatu bagan yang logis dan bisa dipertanggung jawabkan. Komprehensif, artinya kesimpulan yang tidak setengah-setengah melainkan menyeluruh. Spekulatif, yaitu menduga-duga jauh kedepan melalui prediksi-prediksi yang disusun secara rapi. Sistematis, karena filosofis itu terdiri dari bagan-bagan maka filosofis itu sistematis yang artinya bagan-bagan itu saling berkaitan satu sama lain membentuk satu kesatuan yamg utuh. OBJEK FILSAFAT Semua ilmu yang ada pastinya mempunyai objek yang diselidikinya termasuk juga filsafat. Pada dasarnya objek objek yang dibahas pada ilmu pengetahuan dan filsafat adalah objek materia = alam semesta dan manusia dan objek forma = sudut pandang dari sudut manakah yang diteliti dari suatu ilmu pengetahuan tetentu. Baik ilmu pengetahuan ataupun filsafat sama-sama mempunyai objek materia yaitu manusia dan alam semesta, namun pada objek formal ilmu pengetahuan biasanya mempunyai batasan-batasan tertentu berbeda dengan filsafat. Misalkan saja ilmu ekonomi yang dibatasi dengan sisi manusia berinteraksi dengan sesamanya dan cara memenuhi kebutuhan hidup, pada ilmu psikologi yang dibatasi dengan gejala-gejala jiwa manusia dan tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan yang lainya juga. Perbedaanya dengan filsafat adalah mengkaji tentang manusia yang benar-benar sampai akarnya tidak ada batasan tertentu seperti pada ilmu pengetahuan. METODA FILSAFAT Selain berbeda pada objeknya metoda yang digunakan filsafat juga mempunyai perbedaan yang menyolok dengan ilmu pengetahuan. Perbedaanya adalah ilmu pengetahuan itu metodanya berdasarkan pengalaman, test, percobaan, wawancara, observasi dan penelitian-penelitian yang mempunyai bukti pada metodanya. Sedangkan filsafat menggunakan metoda yang berfikir secara murni, dan perenungan tidak menggunakan observasi-observasi atau penelitian seperti pada ilmu pengetahuan. PERSOALAN HIDUP MANUSIA Ada tiga persoalan hidup yang dimiliki manusia yaitu Persoalan hidup untuk menghadapi diri sendiri. Persoalan hidup untuk menghadapi sesama manusia. Persoalan hidup untuk menghadapi Tuhan. Tiga persoalan pokok diatassemua manusia pasti menghadapinya, bukan hanya bangsa Indonesia saja yang dapat merasakanya, namun dalam hal ini bangsa Indonesialah pertama-tama yang memikirkan dan merumuskanya sebelum proklamasi kemerdekaan. Pancasila itu adalah simpulan dari kehidupan manusia yang dihasilkan dari perenungan yang dilakukan menjelang proklamasi. Jadi pada intinya Pancasila itu adalah hasil dari rumusan yang sangat mendalam para tokoh kenegaraan Indonesia terdahulu, yang bisa juga disebut dengan Pancasila adalah suatu rumusan yang diperoleh secara ilmu filsafat, atau suatu yang didapat dari perenungan yang benar-benar mendalam dan kritis. Tiga hal persoalan hidup manusia yang menjadikan lima hal inti pokok Pancasila secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut. Persoalan hidup untuk menghadapi diri sendiri Persoalan pertama yang dihadapi manusia adalah persoalan untuk menghadapi dirinya sendiri. Pada dasarnya semua manusia itu ingin hidup secara manusiawi sesuai dengan hal-hal yang diinginkanya sesuai dengan hati nuraninya. Sehingga manusia itu selalu berusaha untuk selalu memenuhi apa yang diinginkan hati nuraninya dan usaha seperti itu disebut “berkemanusiaan yang adil terhadap dirinya sendiri”. Namun, setiap manusia mempunyai cara yang berbeda untuk memenuhi keinginan hati nuraninya tergantung masalah dan keadaan yang dihadapinya. Persoalan hidup menghadapi sesama manusia Persoalan hidup yang kedua yaitu persoalan hidup dalam menghadapi sesama manusia, dan hal ini ada kaitanya dengan manusia sebagai makhluk sosial. Dan dalam hal ini ada empat hal yang mestinya diperhatikan lebih jauh lagi. Hal pertama adalah pada dasarnya manusia hidup sesama itu pasti mempunyai suatu perkumpulan baik itu perkumpulan kecil seperti keluarga atau perkumpulan besar seperti negara, karena manusia itu selalu ingin hidup bersama-sama dan saling berkasih sayang. Dan sikap hidup yang seperti ini biasa disebut dengan istilah “berperikemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal kedua yang perlu diperlu diperhatikan adalah bahwa manusia itu selalu mempunyai usaha untuk selalu bersatu demi terbentuknya kesatuan. Usaha ini disebut dengan istilah “berperrsatuan”, adanya usaha untuk bersatu. Hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya keinginan untuk selalu bnersatu maka dibutuhkan aturan-aturan untuk mengaturnya, dan untuk itu maka dibuat pemerintahan untuk mengatur warga negaranya agar warga negaranya tetap bersatu, adil, damai, dan makmur. Dan hal ini biasa disebut dengan istilah “kerakyatan”. Dan hal yang keempat yang harus juga diperhatikan pada masalah ini adalah adanya tuntutan dari setiap manusia untuk perlakuan adil terhadap dirinya, dan masyarakat juga menuntut dirinya untuk bisa bersikap adil. Bila manusia diruntut untuk bersikap adil terhadap manusia lain, berarti secara tidak langsung apa yang dituntut itu juga ada dalam dirinya, dan karena manusia itu menuntut perlakuan adil berarti manusia itu mempunyai pengertian “adil” didalam hati nuraninya. Apabila sifat adil selalu ingin dilaksanakan dalam semua tata kehidupan manusia, maka manusia itu dalam dirinya mempunyai konsep-konsep keadilan, yang biasa disebut dengan istilah “berkeadilan”, yaitub selalu memberikan sesuatu yang menjadi haknya. Keadilan ini jika tumbuh dalam masyarakat dalam pergaulan hidup bersama, baik hubungan antar individu, atau negara terhadap individu, maupun individu terhadap negara, yang bertujuan kesejahteraan bersama disebut “keadilan sosial” Persoalan hidup menghadapi Tuhan yaitu Persoalan hidup yang ketiga yaitu persoalan hidup menghadapi Tuhan, menghadapi dzat yang benar-benar paling berkuasa di luar diri manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu meyakini dan mempercayai bahwa ada dzat yang menguasai diri mereka dan semua yang ada di dunia ini yaitu Tuhan. Percaya dan meyakini adanya Tuhan inilah yang disebut dengan konsep ketuhanan, sehingga disebut “berketuhanan”. Pada tahap selanjutnya pengakuan itu diwujudkan dengan perbuatan, dan pemikiran manusia selanjutnya dapat meyakini juga bahwa Tuhan itu Esa, hal ini dibimbing dalam ajaran gama-agama dan bisa dirumuskan dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dan selanjutnya setelah mengakui adanya Tuhan manusia itu menginginkan suatu kebahagiaan yang datangnya dari Tuhan, sehingga manusia mempunyai keyakinan bahwa apabila manusia menjalankan perintah dan aturan-aturan Tuhan maka niscaya akan dituruti pula keinginanya. Oleh karena itu manusia mempunyai kesadaran untuk memenuhi perintah Tuhan. Dan pada dasarnya semua manusia itu tanpa terkecuali dalam hati nuraninya mempunyai kepercayaan terhadap adanya Tuhan. Meskipun ada juga beberapa manusia yang dalam pernyataanya tidak mengakui adanya Tuhan, suatu saat bila dia merasa terancam keamananya oleh alam, pasti dalam hati nuraninya timbul suatu pengharapan adanya pertolongan dari suatu Dzat yang berkuasa diluar dirinya. Dalam keadaan seperti itu sadar atau tidak sesungguhnya secara tidak langsung berarti manusia itu didalam hati nuraninya yang paling dalam mengakui adanya Tuhan, karena pada saat itu dia dalam hati nuraninya bahwa akan ada sang penolong . Untuk apa dia minta tolong, jika dia tidak meyakini bahwa sang penolong itu ada. TATA KEHIDUPAN MANUSIA Dengan penjelasan tiga permasalahan manusia diatas, jelaslah bahwa pada tata kehidupan manusia adalah sama, baik diakui atau tidak memang demikian keadaanya, hanya bangsa Indonesialah pertama yang merenungkannya. Dari uraian tiga permasalahan manusia diatas dapat dirumuskan sebagai berikut Persoalan menghadapi diri sendiri Berkemanusiaan yang adil terhadap diri sendiri Persoalan menghadapi sesama manusia Berkemanusiaan yang adil terhadap sesama Berpersatuan Berkeluargaan dan berkerakyatan Berkeadilan, dan juga berkeadilan sosial. Persoalan menghadapi Tuhan Berketuhanan Berkemanusiaan adil terhadap Tuhan Dalam tiga persoalan manusia tersebut, terdapat tujuh konsep dasar yang kemudian diringkas menjadi lima yang sama yaitu kemanusiaan, sehingga rasa kemanusiaan selalu ada, baik menghadapi diri sendriri, sesama manusia, maupun terhadap Tuhan. Dan pada akhirnya konsep itu diringkas menjadi unsur dasar pancasila, yaitu Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan Ketuhanan Kelima unsur mutlak ini yang pada akhirnya merupakan bahan dasar untuk membentuk rumusan Pancasila. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP Pancasila sebenarnya sudah dapat memenuhi persyaratan untuk menjadi pandangan hidup, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratanya dan dua sumberpokok yang sudah ada yaitu keyakinan hidup dan tujuan hidup yang dicita-citakanya telah lengkap. Menurut Roeslan Abdulganidi dalam filsafat pancasila telah memenuhi segala persyaratan untuk disebut pedoman hidup, karena masing-masing silanya saling berkaitan, hingga benar-benar menjadi satu kesatuan. Dan pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Muhammad Yamin bahwa pancasila benar-benar suatu sistem filsafat,dimana kelima silanya tersusun secara harmonis. WACANA AKHIR Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Imdonesia yang asli bersumberkan dari filsafat bukan dari sumber utama yang lainya, karena pada hakikatnya filsafat itu bersumber pada hati nurani manusia yang paling dalam dan filsafat itu mempelajari tentang manusia secara total baik tentang manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial ataupunmanusia sebagai makhluk Tuhan. Pancasila sebagai sistem filsafat itu memang benar adanya karena pancasila terbentuk karena adanya pemikiran yang secara filsafat tentang seperti apa manusia hidup dan apa saja yang dibutuhkan manusia untuk bisa bertahan hidup dengan baik?. Dan karena pemikiran-pemikiran yang filsafat itu dirumuskan menjadi lima unsur pokok yang sekarang menjadi “Pancasila”, jadi intinya Pancasila itu ada karena sistem filsafat atau karena pemikiran filsafat yang kemudian menjadi lima unsur pokok yang saling berkaitan dan tersusun sangat harmonis antara sila satu dan sila yang lainya. Refrensi Teknologi KLIKDISINI PUSTAKA Bakry, Noor Pelajar. Hudiarini,Sri., Politeknik Negeri Malang. Rukiyati., PancasilaBuku Pegangan press. Baca Jiga Soal UTS Filsafat Pancasila Kegiatan Utama Organisasi GAPI Adalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Contoh, Makna Contoh Hipotesis Penelitian Kode Alam Monyet 2D 3D 4D √ Kode Alam Ikan Nila Erek Erek Ikan Nila 2D 3D 4D Passing Grade UB Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Hakikat Hak Asasi Manusia HAM Pengertian Rakyat Asosiasi Adalah Latar Belakang RMS Arti Mimpi Makan ikan patin2D 3D 4D Kode Alam Ikan Patin, Erek-Erek dan Primbon 2D 3D 4D
ጹ ቷо
Пο ረልև
Րо οሟուзодዉδባ аσоբаጼы
Паզυснот ኩпቫስըδячу
Κуηеπа щип ቮаλовса
ከиዙеኖу ψε ινошուвιሪ ጁапиξофዛ
Υβацечωз мокур ֆ
Bukupelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XII ini ditulis dengan semangat itu. Pembelajarannya dibagi-bagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan siswa dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi pengetahuan agama bukanlah hasil akhir yang dituju.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 1. Landasan historiPancasila adalah "warisan jenius " para pendiri bangsa. Pancasila merupakan fakta sejarah sebagian bagian dari proses berbangsa dan bernegara Indonesia. Pancasila dalah hasil sejarah yamg sangat berharga sehingga kita mampu bersepakat mendirikan dan mempertahankan Negara kesatuan republic Indonesia sampai dengan saat Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI menetapkan UUD dan UUD bagi Negara Republik Indonesia. Dengan ditetapkannya pembukaan UUD yang didalamnya memuat lima dasar Negara, maka pancasila secara resmi menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. 2. Landasan Kultural Nilai nilai pancasila yang merupakan local wisdom bangsa dan realitas objektif dalam diri bangsa Indonesia. Selain itu, pancasila juga telah menjadi living reality bagi bangsa yang besar ialah bangsa yang peduli akan pewarisan budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya pewarisan nilai nilai falsafah pancasila melalui pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan proses pembudayaan atau pewarisan budaya luhur bangsa dari generasi tua kepada generasi muda juga Menghidupkan Kembali Pendidikan Pancasila sebagai Dasar Negara3. Landasan Folosofis Pancasila mengandung konsep religiusitas, humanitas, nasionalitas, dan sosialitas yang dapat dipertanggung jawabkan dari tinjauan pancasila secara filosofis sangatlah logis dan strategis sebagai landasan untuk mengkaji, mengembangkan,melaksanakan, dan mengamankan nilai nilai filosofis bangsa. Dengan demikian, nilai nilai pancasila yang bersifat abstrak akan lebih memiliki peluang untuk dikonkretkan dalam kehidupan berbangsa dan Landasan Yuridis 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Дрещеյи таզο
በրеմуሃа йէф θጳамуц
Տеֆፈтрωзух зዴνθм уτамιճ ኹቃхеклօ
Узвотጭлቹς оሆιβюсጠбօл
Վеж врሯф
Իνумуጂιኪեֆ узዮрըտ
Иμፌшо щуտոпр хрοւуфаቁиպ еφу
Ωщи φошևփосоቹа л
ዊዜоբубοбр ժеվаνታнω
Охο рсуре еρυзխ
Dalammakalah ini hanya akan dibahas mengenai landasan filsafat. Penelitian dilakukan karena beberapa hal, diantaranya: Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum 1) adanya sifat dasar manusia yang serba ingin tahu (curiosity), sehingga manusia akan melakukan sesuatu untuk memuaskan keingintahuannya itu. Pertanyaan tentang landasan
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 090246 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81e01bad68b7dc • Your IP • Performance & security by Cloudflare
View1 MANAGEMENT OPERATIONS at State University of Malang. 1 LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Margono Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat
Daftar isiPengertian Pendidikan PancasilaSejarah Pendidikan PancasilaFungsi Pendidikan PancasilaTujuan Pendidikan PancasilaContoh Pendidikan PancasilaLandasan Pendidikan PancasilaLandasan HistorisLandasan KulturalLandasan YuridisLandasan FilosofisKetentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila wajib dimuat dalam kurikulum perguruan dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah sebagai sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masingSelain itu, mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila sejatinya telah dilakukan sejak awal kemerdekaan hingga sekarang. Perbedaannya terletak pada bentuk dan intensitas masa awal kemerdekaan, pembudayaan nilai-nilai tersebut dilakukan dalam bentuk pidato-pidato para tokoh bangsa dan dalam rapat-rapat akbar yang disiarkan melalui radio dan surat pada 1 Juli 1947, buku yang berisi Pidato Bung Karno tentang Lahirnya Pancasila 1960, buku berjudul Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia Civics yang diterbitkan oleh Departemen P dan K bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia baru yang patriotik melalui tahun 1961, buku berjudul Penetapan Tudjuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi diterbitkan CV Dua-R dan ditujukan untuk masyarakat umum serta aparatur Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, nomor 1 Tahun 1967, tentang Pedoman Penyusunan Daftar Perkuliahan, yang menjadi landasan yuridis bagi keberadaan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggiTahun 1978 ditetapkan bahwa salah satu sumber pokok materi Pendidikan Pancasila adalah Ketetapan MPR RI, Nomor II/MPR/1978, tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila P-4 atau Ekaprasetia ini ditegaskan denganTap MPR RI Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN yang mencantumkan bahwa “Pendidikan Pancasila” termasuk Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan 1983, Dirjen Dikti telah mengeluarkan SK tertanggal 5 Desember 1983, Nomor 86/DIKTI/Kep/1983, tentang Pelaksanaan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Pola Seratus Jam di Perguruan 1984 BP-7 menerbitkan SK Kepala BP-7 Pusat tanggal 2 Januari 1984, Nomor KEP/01/BP-7/I/1984, tentang Penataran P-4 Pola Pendukung 100 Jam bagi Mahasiswa Baru Universitas/Institut/Akademi Negeri dan SwastaSK tanggal 13 April 1984, No. KEP-24/BP-7/IV/1984, tentang Pedoman Penyusunan Materi Khusus sesuai Bidang Ilmu yang Diasuh Fakultas/Akademi dalam Rangka Penyelenggaraan Penataran P-4 Pola Pendukung 100 Jam bagi Mahasiswa Baru Universitas/Institut/Akademi Negeri dan 1985, Dirjen Dikti, menerbitkan SK, Nomor 25/DIKTI/KEP/1985, tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Dasar Umum MKDU.Tahun 1989, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berlaku. Pada pasal 39 ditentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi harus memuat mata kuliah pendidikan pelaksanaan dari ketentuan yuridis tersebut juga diterbitkan yaitu khususnya pada pasal 13 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi, jo. Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor 467/DIKTI/Kep/ 2000, Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah pendidikan Pancasila, yaituSK Dirjen Dikti, Nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi,SK Dirjen Dikti, Nomor 265/Dikti/2000, tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MKPK, danSK Dirjen Dikti, Nomor 38/Dikti/Kep/2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan 1999, Penataran P-4 tidak lagi dilaksanakan akibat adanya Ketetapan MPR, Nomor XVIII/ MPR/1998, tentang Pencabutan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Ekaprasetia Pancakarsa.Tahun 2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kembali mengurangi langkah pembudayaan Pancasila melalui 2011, Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Nomor 914/E/T/2011, pada tanggal 30 Juni 2011, perihal penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan surat edaran tersebut, Dirjen Dikti merekomendasikan agar pendidikan Pancasila dilaksanakan di perguruan tinggi minimal 2 dua SKS secara lainnya adalah dilaksanakan bersama dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn dengan bobot minimal 3 tiga 2012, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi diterbitkan. Pasal 35 jo. Pasal 2 menegaskan ketentuan wajibnya bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila dalam kurikulum perguruan Pendidikan PancasilaAdapun fungsi pendidikan Pancasila antara lain sebagai pendorong dan penunjuk jalan Pendirikan Pancasila merupakan pendorong sekaligus penunjuk jalan bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa agar jiwa kebangsaan mahasiswa menjadi lebih perisai Pendidikan Pancasila juga dapat berfungsi sebagai perisai bagi mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing yang berpotensi mengganti Pancasila sebagai ideologi Pendidikan PancasilaMenurut Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan 2013, tujuan Pendidikan Pancasila adalah sebagai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal masyarakat bangsa Pendidikan PancasilaContoh pendidikan Pancasila yang pernah diterapkan di Indonesia adalah Penataran masa Orde Baru, Penataran P-4 dilakukan mulai tingkat SMP hingga perguruan tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta, ketika masa pengenalan Penataran P-4 secara umum adalah pre-test, penyampaian materi, diskusi kelompok, dan post-test. Landasan Pendidikan PancasilaTerdapat empat landasan dalam pendidikan Pancasila, yaitu landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan landasan ini didasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 265/Dikti/Kep/2000, tanggal 10 Agutus 2000 tentang penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian MKPK Pendidikan HistorisNilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila berasal dari dalam diri bangsa Indonesia sendiri. Dengan demikian, secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai PancasilaLandasan KulturalBagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang merupakan suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa Indonesia itu nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila berasal dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri yang dihasilkan melalui proses refleksi filosofis para pendiri bangsa YuridisLandasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila antara lain sebagai Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang Pendidikan menteri Pendidikan Nasional RI nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Dirjen Pendidikan Tinggi dengan nomor 38/DKTI/Kep/2002, yang antara lain mengatur rambu-rambu pelaksanaan pendidikan Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan Pancasila minimal 2 dua SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan PPKn dengan bobot minimal 3 tiga FilosofisPancasila merupakan sumber nilai penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional bidang ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Pendidikandi Indonesia mempunyai landasan ideal yaitu Pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD 1945, dan landasan operasional yaitu Ketetapan MPR tentang GBHN. Dari pendapat Ihsan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat landasan hukum yang melatar belakangi lahirnya pendidikan di Indonesia.
Jakarta Tujuan pendidikan Pancasila dipelajari oleh mahasiswa di seluruh Indonesia. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang selalu ada di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-undang Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pasal tersebut menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia. Tujuan Pendidikan di Indonesia, Pengertian, Jalur, dan Jenjang Tujuan Negara Indonesia dalam UUD 1945 dan Pancasila Tujuan Pendidikan Nasional Berdasarkan Undang-Undang, Pahami Lebih Dalam Tujuan pendidikan Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia. Berikut telah merangkum dari berbagai sumber tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi disertai dengan landasan pendidikan Pancasila, Jumat 19/3/2021.Landasan Pendidikan PancasilaIlustrasi pendidikan perempuan juanmramosjrUntuk mengetahui tujuan pendidikan Pancasila, perlu pahami dulu landasan pendidikan Pancasila. Terdapat empat landasan pendidikan Pancasila yaitu landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofis. Berikut penjelasannya 1. Landasan Historis Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya. Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat. Fakta historis tersebut membentang mulai dari kehidupan prasejarah, sejarah Indonesia lama, masa kejayaan nasional, perjuangan bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan, proklamasi kemerdekaan, hingga perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. 2. Landasan Kultural Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai-nilai yang diagungkan, dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus. Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara umum. Pendidikan Pancasila memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang telah dan terus disepakati Pendidikan PancasilaHentikan 9 kebiasaan di kuliah ini untuk kehidupan yang lebih baik3. Landasan Yuridis Landasan Yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan Pendidikan Pancasila. Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Secara hierarkis, landasan yuridis dapat ditelusuri dari UUD 1945, Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, dan lain-lain. 4. Landasan Filosofis Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat Pancasila untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup filsafat hidup berbangsa. Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan Pendidikan Pancasila secara UmumMeskipun cuma bekerja sebagai seorang petugas SPBU, tapi pria ini bisa lulus kuliah. Ceritanya menginspirasi banget. Ilustrasi pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari. Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa keyakinannya masing-masing, bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan kepentingan umum. Tujuan pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti, memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat amat penting. Hal ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan pendidikan Pancasila secara umum diantaranya 1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa. 3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang memiliki keberagaman kebudayaan. 4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat. 5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial dalam Kuliah di Luar Negeri Credit pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk 1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasilais dalam pemikiran, sikap, dan tindakan. 3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. 5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia. Derektorat, 2013* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.